بیش از 10000 نتیجه (1.083 ثانیه)
على المنبر يخطب، عن رجل مات و ترك امراته و ابوين و ابنتين، كم نصيب المرئة؟ فقال ـ عليه السلام ـ صار ثُمنهاً تسعاً فلقّبت بالمسئله المنبريه شرح ذلك: للابوين
Tuhəful- uqul kitabında, İmam Sadiq (ə)- dan nəql olunmuşdur: «إنما حرم الله الصناعة التی حرام هی کلها التی یجیء منها الفساد محضاً نظیر البرابط و المزامیر
Pertanyaan Apakah di dalam Al Qur’an ada ayat yang berlawanan antara ayat ini: قُلْ أَغَيْرَ اللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّا فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ “Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama sekali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik." (QS. Al An’am: 14) Dengan ayat berikut ini: وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ الأعراف 143 “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". (QS. Al A’raf: 143)
خواب و رؤیای صادقهای دیده است (هل مِن مُبشِّرات)؟ این سؤال برای چه بوده؟ آیا این سؤال نوعی اهمّیّت دادن و ترغیب به امر خواب و رؤیا نیست؟ و آیا با جنبۀ عقلانیّت
لَا يَتْرُكِ النَّاسُ شَيْئاً مِنْ دِينِهِمْ لِإِصْلَاحِ دُنْيَاهُمْ إِلَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مَا هُوَ أَضَرُّ مِنْهُ ?
И буду ли я в этом случае тем, о ком Всевышний Аллах сказал: وَأَوْفُواْ بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُولاً И будьте верны своим обещаниям, ибо
سۇئال ئاللاھ تائالا قۇرئان كەرىمدە مۇنداق دەيدۇ: الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ تەرجىمىسى: «زىنا قىلغۇچى
The Shia have openly called some of the prominent members of the family of the Prophet (s) as unbelievers. For example Abbas who was the Uncle of the Prophet (s) was said to have had this following verse in the Holy Quran revealed about him:"وَ مَنْ کانَ فی هذِهِ أَعْمى فَهُوَ فِی الْآخِرَةِ أَعْمى وَ أَضَلُّ سَبیلاً" . This verse means: “And whoever is blind in this [world], he shall also be blind in the hereafter; and farther astray from the path. (Isra:72) The Shia have also called Abbas’s son, who was named Abdullah Ibn Abbas as an unbeliever even though he was a scholar and commentator of the Holy Quran. In the book of Al Kafi there is a line which points to the disbelief of Ibn Abbas and says that he was “an ignorant person and without sound intellect”! Also in Rijal Al Kashi it has been narrated that: “اللهم العن ابنی فلان و أعم أبصارهما، کما عمیت قلوبهما” which means that: “Oh Lord, remove your mercy from the children of so and so and make their eyes blind just as you have made their hearts blind…” The leader and great scholar of the Shias, Hassan Al Mustafawiyy, in his Tawdheeh has said: “This is referring to Abdullah ibn Abbas and Ubaidullah Ibn Abbas.
أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَکَتْ أَیْمَانُکُمْ ذَلِکَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا” (…then marry [other] women that you like, two, three, or
প্রশ্ন প্রশ্ন: আল্লাহ তাআলার বাণী: الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ
Bir ayədə buyurulur:إِذا مَا اتَّقَوْا وَ آمَنُوا وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَ آمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَ أَحْسَنُوا وَ اللَّهُ یُحِبُّ
وَ آلَ زِیادٍ وَ آلَ مَرْوانَ اِلى یَوْمِ الْقِیمَةِ» «عَلَیْهِمْ مِنْکَ اللَّعْنَةُ اَبَدَ الْآبِدینَ» Pada dasarnya seseorang yang telah meninggal dunia
Pertanyaan Apakah Allah boleh disifati dengan sifat makar, menipu, khianat, sebagaimana firman-Nya, وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ سورة الأنفال: 30 "Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Al-Anfal: 30) إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ سورة النساء: 142 "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka." (QS. An-Nisa: 142)
কিন্তু সূরা ইউনুসে পাই: فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً সুতরাং আজ আমরা তোমার দেহটি রক্ষা করব যাতে তুমি তোমার পরবর্তীদের
Pertanyaan Allah Ta’ala berfirman: وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالإبْكَارِ “Dan sebutlah nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari”. (QS. Ali Imron: 41) Apa maksud dari tasbih pada ayat tersebut, apakah berarti shalat atau tasbih tekstual seperti ucapan: سبحان الله وبحمده ?
Salah seorang teman tatkala mengerjakan shalat alih-alih membaca waladhallin (وَلاَ الضَّالِّیْنَ) ia malah membaca walazhallin (وَلاَ الزالِّیْنَ).
Salah seorang rakan membaca walazhallin (وَلاَ الزالِّیْنَ) di tempat walāḍḍāllin (وَلاَ الضَّالِّیْنَ) tatkala mengerjakan solat.
Yöre halkı, Yasin suresi okunurken sureyle birlikte «صلی الله علیه و آله و سلم» zikrini okumakta ayrıca bu surenin 12’inci ayetine gelindiğinde ayetin
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا Воистину, богобоязненных ожидает место спасения, Райские сады и виноградники, девственные и молодые девы. (Перевод И. Ю.
الْجَمیلَ، إِنَّ رَبَّکَ هُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلیمُ، وَ لَقَدْ آتَیْناکَ سَبْعاً مِنَ الْمَثانی وَ الْقُرْآنَ الْعَظیمَ" məsqəd nədir?
Pertanyaan Saya mempunyai teman mempercayai bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dan orang-orang bertakwa –mereka menamakan para wali- seperti Abdul Qadir Jailani. Mereka adalah para wali yang menjaga dan membantu kita di alam ini. Tambahan dari Allah Ta’ala. Dia berdalil dengan firman-Nya: إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ) آية/55 سورة المائدة “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” QS. Al-Maidah: 55 Untuk mendukung keyakinannya. Saya mohon penjelasan makna yang benar terkait dengan ayat tersebut.
Pertanyaan Terkait dengan interaksi saat membaca Al Qur’an dengan doa pujian, khususnya dengan tasbih, tahmid dan tahlil, maka apakah dibolehkan bagi kita untuk mengeluarkan dari setiap ayat doa pujian meskipun tidak mengandung (Sucikanlah, bertasbih) seperti ayat: الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ “Dia-lah Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun”. (QS. Al Mulk: 2) Maka apakah boleh dikeluarkan dari ayat tersebut doa pujian, seperti; tasbih, dan mengucapkannya saat membaca sendirian atau di dalam shalat ?, dan apakah orang yang melakukan hal itu dengan mengeluarkan dari setiap ayat doa pujian sesuai dengan makna, apakah di anggap bid’ah ?
)، (وَ بِبَرَكاتِكَ الَّتي بارَكْتَ فيها عَلى اِبْراهيمَ خَليلِكَ عَلَيْهِ السَّلامُ في اُمَّةِ مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ، وَ بارَكْتَ لاِسْحقَ
क्या करना चाहिएॽ क्या मैं अपने पिता की आज्ञा का पालन करूँ और हमारे बीच जो प्रतिज्ञा है, उसे तोड़ दूँॽ क्या मैं अल्लाह के इस कथन के अंतर्गत आता हूँ : وَأَوْفُوا
अब मैं क्या करूँॽ क्या मैं अपने पिता का आज्ञापालन करूँ और हमारे बीच जो वचन है उसे तोड़ दूँॽ और क्या मैं अल्लाह तआला के इस कथन के अंतर्गत आता हूँ किः وَأَوْفُواْ
"وَ یُطْعِمُونَ الطَّعامَ عَلى حُبِّهِ مِسْکیناً وَ یَتیماً وَ أَسیراً" ayəsi hansı zamanda nazil olubdur?
مِن رَّبهِّمْ کَفَّرَ عَنهمْ سَیِّاتهِمْ وَ أَصْلَحَ بَالهَمْ başqa ayələr kimi بما انزل علی رسوله deyilməyib, bəlkə Peyğəmbərin (s) adıyla açıqlanıbdır
Pertanyaan Apakah anda meyakini bahwa hadits berikut ini ada kaitannya dengan info terkini tentang perkembangan syi’ah? Jika jawabannya; tidak, maka bagaimanakah penafsiran dari hadits berikut ini; Dari Abu Hurairah dia berkata: “Ketika diturunkannya ayat: وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ “Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain.” (QS. Muhammad: 38) Bahwa Salman sedang berada di samping Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka mereka berkata: “Siapakah gerangan kaum tersebut bahwa jika kami berpaling akan digantikan oleh mereka?. Maka sambil menepuk bahu Salman, Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: مِن هذا وَقَومِه , والذي نفسي بيده لَوْ أنَّ الدّينَ تَعَلَّقَ بالثُّرَيَّا لَنالَتْهُ رِجالٌ من أهْل فارِس “Yang berasal dari orang ini dan kaum nya. Demi Dzat yang jiwaku ada di dalam genggamannya, jika agama itu bergantung pada salah satu bintang, maka akan di dapatkan oleh orang-orang dari Persia”.
s\'agissant du hadith \" « عقول النساء فی جمالهن و جمل الرجال فی عقولهم» ( la raison des femmes est dans leur beauté et la beauté des hommes est leur raison
Bu ayədə «وَمَنْ عَادَ فَینتَقِمُ اللّهُ مِنْهُ وَاللّهُ عَزِیزٌ ذُو انْتِقَامٍ» intiqam almağın səbəbi nədir?
تماس با ما
آدرس : آزمايشگاه داده کاوي و پردازش تصوير، دانشکده مهندسي کامپيوتر، دانشگاه صنعتي شاهرود
09111169156
info@parsaqa.com
حامیان
همكاران ما
کلیه حقوق این سامانه متعلق به عموم محققین عالم تشیع است.